KEDIRI, radarhukum.online - Si Jago merah mengamuk di Pasar Gringging, Dusun Cerme, Grogol dini hari kemarin. Total ada 11 kios yang terbakar. Tiga di antaranya ludes. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp 850 juta.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30. Api pertama kali muncul dari kios Sutrisno yang menjual baju. Adalah Darminto, warga Dusun Bedrek, Grogol yang kali pertama mengetahui kebakaran tersebut. Pria yang hendak belanja sayur-mayur di Pasar Gringging ini melihat percikan bunga api dari dalam kios milik Sutrisno.
“Awalnya dikira kembang api. Ternyata bunga api berasal dari kabel listrik di kios Sutrisno,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri Agoeng Noegroho. Melihat itu, Darminto langsung memanggil beberapa pedagang di sekitar. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Meski demikian, pemadaman secara manual itu terhambat kondisi pintu kios yang terkunci. Melihat api yang semakin membesar, pedagang langsung melaporkan kejadian tersebut ke UPT PMK Grogol.
Agoeng menyebut laporan baru masuk pukulk 02.17. Timnya langsung berangkat ke lokasi. Pria yang sebelumnya menjabat Camat Kras ini juga langsung menuju ke Pasar Gringging. “Saat petugas datang api sudah membesar dan menyebar ke toko di sekitarnya. Yaitu, toko milik Ali Mukarom dan Siti Khotimah.
Melihat api yang terus membesar, UPT PMK Grogol juga meminta bantuan ke PMK Kota Kediri. Di saat yang sama, mereka juga mendatangkan mobil pemadam dari Pos Ngadiluwih dan Pos Pare. “Ada empat unit dari kabupaten, satu unit dari kota. Yang dua unit nyemprot pinggir agar tidak menjalar ke sekitar, yang tiga nyemprot tengah,” beber Agoeng yang dini hari kemarin memimpin langsung proses pemadaman.
Diakui Agoeng, pemadaman sempat terhambat karena lokasi yang sempit. Akibatnya, mobil pemadam tidak bisa masuk. Pemilik kios yang telanjur panik juga lupa tempat kunci kios. “Akhirnya pemadaman dilakukan dari atas,” imbuh Agoeng sembari menyebut api baru bisa dipadamkan pukul 04.48.
Selebihnya, petugas melakukan pembasahan untuk memastikan bara api tak menyala lagi. Satu unit mobil PMK melakukan pembasahan hingga pukul 07.30 kemarin. Akibat kebakaran itu, selain tiga kios yang hangus tak tersisa, ada delapan kios lain yang ikut terbakar. Meski, kerugiannya tidak terlalu besar.
Berapa total kerugiannya? Agoeng menyebut, dari tiga lapak milik Ali Mukarom saja kerugian ditaksir sekitar Rp 300 juta. Kemudian, empat lapak milik Sutrisno kerugiannya juga sekitar Rp 300 juta. Adapun empat lapak milik Siti Khotimah yang terbakar, kerugiannya sekitar Rp 250 juta. Jumlah kerugian yang pasti masih terus dihitung hingga kemarin siang.
Pantauan koran ini, selain sebelas kios tersebut, ada beberapa kios lain yang juga terdampak. Di antaranya kios milik Harti, 60, yang terbakar di bagian atap. Akibatnya, barang dagangan berupa bawang putih, cabai, kentang, dan tomat miliknya ikut terkena jelaga berwarna kehitaman. “Alhamdulillah masih bisa dibersihkan,” urainya bersyukur.
Dia beberapa kali mengucap alhamdulillah karena kios yang ada di dekat lapaknya ludes terbakar. Harti mengaku baru mengetahui insiden kebakaran di Pasar Gringging kemarin pagi. “Sampai di sini ternyata sudah penuh air sisa pemadaman,” terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh Sukarsih. Perempuan yang baru tiba di pasar sekitar pukul 08.00 terkejut melihat pasar jadi basah. Menurutnya, kebakaran yang terjadi kemarin baru kali pertama terjadi. Puluhan tahun berjualan, pasar tersebut selalu aman. “Dulu pasar masih kawak, jelek saja tidak pernah terbakar. Ini bangunan baru malah kebakaran,” keluhnya.
Terpisah, Kapolsek Grogol AKP Widodo Hariyo Saputro yang dikonfirmasi terpisah menyebut, hingga kemarin pihaknya masih melakukan pendataan kerugian materiil dari kios yang terdampak. “Untuk sementara ditaksir mencapai Rp 1,1 miliar,” jelasnya sembari menyebut penyebab kebakaran diduga karena korsleting atau hubungan pendek arus listrik. (red.vv)
0 Komentar