Gunungan sampah di TPA Tlekung Kota Batu Jatim terbakar

 


 Malang Raya,    radarhukum.online  - Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung yang berada di wilayah Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), terbakar, Jumat.


Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Batu, Supriyanto di Kota Batu, mengatakan bahwa laporan peristiwa kebakaran di TPA Tlekung tersebut diterima kurang lebih pukul 12.45 WIB dan kemudian segera dikirimkan personel ke lapangan.

"Melihat kondisi semakin meluas akhirnya kami tambah satu mobil suplai. Tetapi karena kapasitas outputnya lebih besar dibanding inputnya akhirnya dibantu mobil Dinas Lingkungan Hidup sejumlah dua unit tangki," kata Supriyanto.

Untuk memperluas jangkauan pemadaman api yang membakar tumpukan sampah tersebut, pihaknya kembali menambah armada pemadam kebakaran. Kemudian, ada kurang lebih 36 personel yang diterjunkan.

Lokasi kebakaran yang merupakan gunungan sampah tersebut, kata dia, dikhawatirkan menimbulkan banyak asap yang bisa mengganggu proses pemadaman, karena berpotensi membuat para pemadam kesulitan bernafas.

"Masing-masing regu melakukan pemadaman sekitar empat jam, kemudian akan kami gantikan. Karena banyak CO2, berbahaya kalau tidak membawa masker yang memadai,” ujarnya.

Terkait dengan kendala pemadaman, lanjutnya, angin yang kencang dan tebalnya tumpukan sampah membuat pemadam harus benar-benar memastikan air masuk hingga ke dalam supaya sampah yang sudah dipadamkan tidak kembali terbakar.

"Kendalanya arah angin. Sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran seperti ini seharusnya menggunakan sistem injeksi," katanya.

Terkait berapa besar luasan area terbakar, pihaknya masih belum mengetahui secara pasti karena masih dalam proses pemadaman. Hingga petang, masih dilakukan proses pemadaman oleh puluhan personel yang juga dibantu instansi terkait lainnya.

"Soal penyebab kami belum bisa menentukan, karena ini masih upaya pemadaman. Setelah selesai kami bisa lihat dari mana asal titik api dan apa penyebabnya. Untuk luasan kami belum bisa memperkirakan," katanya.(read.al)

0 Komentar