Bandara Dhoho Kediri Layani Penerbangan Umrah, Begini Pernyataan Kepala Kakanwil Kemenag Jatim

  


KEDIRI, radarhukum.net  - Rencana pemberangkatan umrah dari Bandara Dhoho mendapat respons positif dari Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar menyebut layanan umrah Kediri-Jeddah via Bandara Dhoho tersebut memberi masyarakat banyak alternatif pemberangkatan umrah. Namun, dia juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan berkedok travel umrah.

“Semakin banyak alternatif pemberangkatan umrah menurut saya semakin baik,” ujar pria yang akrab disapa Bahtiar itu ditemui di kompleks Ponpes Lirboyo pada Selasa (6/8) lalu.

Dengan adanya layanan penerbangan umrah di Kediri, Bahtiar mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi penipuan berkedok travel perjalanan umrah. Hal itu tak lepas dari isu penipuan travel berkedok haji furoda yang beberapa hari ini menjadi perbincangan hangat.

“Karena memang terkadang ada orang yang ingin naik haji atau umrah, jemaahnya dengan semangat yang luar biasa tidak mempertimbangkan risikonya,” bebernya.

Dengan begitu, dia mengimbau masyarakat agar jangan sampai salah menentukan travel. Pengecekan terhadap legalitas perusahaan travel perlu diperhatikan. Yakni, dengan memilih biro perjalanan yang sudah mempunyai izin penyelenggaraan.

“Kami sudah memberikan informasi sekarang di medsos (media sosial) dan web-nya kemenag. Tinggal bagaimana masyarakat bisa mengakses,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, persiapan penerbangan umrah direct perdana dari Bandara Dhoho terus dimatangkan. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kediri Sukadi menyebut animo masyarakat cukup tinggi menyambut rencana penerbangan internasional perdana itu.

“Seperti yang kita lihat, animo penerbangan umrah mulai September ini sangat tinggi. Bahkan ada yang sampai overload (pemesanan melebihi jumlah seat yang disiapkan Citilink, Red),” kata Sukadi (5/8).

Rencananya, penerbangan Kediri-Jeddah akan diterapkan enam kali tiap bulannya. Seperti contoh, untuk penerbangan pada 3 September nanti, 315 kursi sudah terisi. Berbagai rapat untuk percepatan penetapan bandara domestik itu agar bisa melayani penerbangan direct Kediri-Jeddah terus dilakukan. Pun dengan persiapan sarana dan prasarana yang terus dimatangkan.

Begitu pula dengan dari pihak pencarter. Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDhI) Maksin Arisandi mengatakan, pihak pencarter dan maskapai yang bisa melakukan penerbangan pada September ini juga sudah menyatakan kesiapannya. Dengan begitu, menurutnya ini merupakan momentum yang baik dan PT SDhI berupaya maksimal agar penerbangan umrah terealisasi. “Jangan sampai momentum ini hilang. Makanya perlu sinergi dan satu frekuensi dari berbagai pihak agar ini bisa terlaksana,” ujarnya (5/8).(Red.AL)

0 Komentar