Gresik, radarhukum.net - Panen nanas petani di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri meninkat dratis. Sudah begitu, nanas yang dihasilkan juga berkualitas tinggi. Buah ini banyak dibudidayakan petani setempat untuk menggantungkan hidup.
Setiap panen, petani mampu menghasilkan 46.300 buah per hektar. Namun, setelah ikut ‘Kampung Makmur’ yang dinisiasi Petrokimia Gresik (PG) panennya meningkat drastis.
Ketua Kelompok Petani (Poktan) Petung Jaya Tani, Sugiyanto menuturkan, adanya kampung makmur membuat hasil panen petani yang tergabung di dalamnya meningkat signifikan dibanding sebelumnya.
“Alhamdulillah hasil panen dalam program kampung makmur terbukti dapat meningkatkan produktivitas budidaya nanas sebesar 18 persen, dimana pada panen awal hanya 46.300 buah per hektar kini menjadi 54.500 buah,” tuturnya, Minggu (4/8/2024).
Sugiyanto berharap program kampung makmur terus diperluas.Karena program ini mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani nanas di Kediri.
“Setelah panen kami tidak bingung lagi. Ekosistem pertanian sudah langsung berjalan dan terjamin. Mulai dari hulu hingga hilir. Baik itu penyediaan pupuk, pemasaran, pembiayaan, serta asuransi,” ujarnya.
SVP Mitra Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso mengatakan, kampung makmur ini merupakan pengembangan dari program makmur dengan menyasar pada kelompok petani. “Kami memilih Desa Sempu karena daerah ini penghasil nanas terbesar di Jatim,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya bekerjasama dengan Kelompok Tani Petung Jaya Tani dengan jumlah anggota mencapai 60 orang. Nantinya, kampung makmur ini akan mengelola lahan budidaya nanas seluas 217 hektar.
“Dalam kerjasama itu, kami bertugas memberikan jaminan penyediaan pupuk nonsubsidi kepada petani. Selain itu, sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, serta pengendalian hama,” ungkap Eko Suroso.
Terkait dengan ekosistem pertanian, kata dia, hasil turunannya tidak hanya panen nanas yang melimpah. Tapi juga ada pengelolaan komoditi, yakni nanas diolah menjadi sari nanas, selai nanas, yang merupakan oleh-oleh khas Kabupaten Kediri. (Red.AL)
0 Komentar