KEDIRI, radarhukum.net – Kompetisi Liga 1 musim 2024/2025 segera bergulir. Pertandingan perdana akan dibuka dengan pertandingan antara Persib Bandung melawan PSBS Biak pada Jumat (9/8) besok.
Seperti diketahui, Stadion Brawijaya Kediri diisukan akan menjadi homebase bagi dua klub. Yakni oleh Persik Kediri dan Malut United FC. Bahkan, manajemen Malut United FC telah bertemu dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri. Tepatnya pada Sabtu (27/7) lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Imam Muttakin sebelumnya mengatakan bahwa Malut United FC akan menggunakan Stadion Brawijaya hanya untuk sementara. Rencananya, mereka akan menyewa stadion untuk dua kali pertandingan dan dua kali latihan di bulan Agustus dan September.
Hanya saja, hingga kini Malut United belum memberikan kepastiannya. Pasalnya, bila ingin memakai Stadion Brawijaya, maka klub asal Maluku Utara itu harus menyesuaikan jadwal dengan Persik Kediri.
“Untuk Malut belum menyampaikan jadwalnya sampai saat ini. Mereka juga belum komunikasi lagi setelah pertemuan kemarin (Jumat 26 Juli 2024, red),” terang Imam Muttakin saat dikondirmasi kemarin.
Di samping menyesuaikan jadwal, Malut United FC pun harus membayar retribusi yang sudah ditetapkan pemkot. Tak hanya itu, bila ada kerusakan pada aset stadion, maka Malut United FC juga harus membayar ganti rugi.
Informasi yang dihimpun, alasan Malut United FC ingin menyewa Stadion Brawijaya lantaran stadionnya tengah direnovasi. Oleh karenanya, mereka harus mencari alternatif untuk melangsungkan pertandingannya di Liga 1.
Seperti diberitakan, pihak Persik Kediri telah berkomunikasi dengan Malut United FC terkait penggunaan Stadion Brawijaya. Pihak manajemen Macan Putih sendiri mengaku tidak keberatan bila harus berbagi hombase.
“Prinsipnya kami welcome, baik untuk perekonomian di Kediri juga,” jelas Manajer Persik Kediri Mochamad Syahid Nur Ichsan saat dikonfirmasi awal Juli lalu.(Red.Tim)
0 Komentar