Purwokerto, radarhukum.net - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menangani bencana tanah longsor dan banjir yang melanda beberapa wilayah di Banyumas akibat hujan deras yang terjadi pada Minggu (8/9).
"Dari hasil asesmen yang kami lakukan sejak Minggu (8/9) malam hingga Senin (9/9) dini hari, longsor terjadi di satu desa, sementara banjir melanda tiga desa," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, di Purwokerto, Banyumas, Senin.
Menurut Budi, tanah longsor terjadi di Grumbul Gandusari, Desa Cibangkong RT 05 RW 02, Kecamatan Pekuncen, pada Minggu (8/9) sekitar pukul 19.00 WIB, akibat hujan deras yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB.
Ia menjelaskan, longsor terjadi di ruas jalan kabupaten yang sebelumnya telah mengalami keretakan. "Karena diguyur hujan deras selama sekitar enam jam, jalan yang sudah retak itu akhirnya longsor sepanjang lima meter, dengan tinggi empat meter dan lebar sembilan meter," jelasnya.
Peristiwa ini juga berdampak pada rumah Kuswanto (57), yang mengalami kerusakan pada bagian kaca akibat tertimpa pohon nangka yang ikut tumbang bersamaan dengan longsor. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Nilai kerugian akibat longsor masih dihitung, dan kondisi jalan masih bisa dilalui kendaraan. Hari ini dilakukan gotong royong untuk membersihkan material longsor," tambahnya.
Sementara itu, banjir melanda Desa Pandansari di Kecamatan Ajibarang, serta Desa Cikawung dan Pasiraman Kidul di Kecamatan Pekuncen.
Banjir di Desa Pandansari RT 03 RW 03 dan RT 05 RW 03 disebabkan oleh luapan sungai. "Banjir sempat masuk ke permukiman dengan ketinggian air di dalam rumah sekitar 20 sentimeter, sedangkan di pekarangan mencapai 50 sentimeter," katanya. Banjir tersebut berdampak pada 35 keluarga (105 jiwa) di RT 05 RW 03, dan 20 keluarga (60 jiwa) di RT 03 RW 03.
Banjir di Desa Cikawung disebabkan oleh luapan saluran irigasi Banjar Kawung, yang berdampak pada satu rumah di masing-masing RT 01 RW 4, RT 03 RW 07, dan RT 03 RW 04. Selain itu, banjir juga menghanyutkan sekitar 3.000 benih ikan dari kolam warga di RT 01 RW 07.
"Banjir di Desa Pasiraman Kidul, khususnya di RT 01 dan RT 02 RW 01, serta RT 01 dan RT 02 RW 02, dipicu oleh luapan irigasi, dan berdampak pada empat rumah warga," jelas Budi.
Budi juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan bahwa cuaca ekstrem masih mungkin terjadi hingga Senin (9/9). (Red.N)
0 Komentar