Jakarta, radarhukum.net - Pebulutangkis ganda putra legendaris Indonesia, Hendra Setiawan, secara resmi mengumumkan rencana pensiunnya dari dunia bulutangkis. Hendra memutuskan akan menggantung raket setelah mengikuti Indonesia Masters 2025, turnamen yang akan menjadi panggung perpisahan terakhirnya di hadapan publik tanah air.
"Iya, maksudnya kan lebih baik di rumah, jangan pas di luar (negeri) pensiunnya," ujar Hendra saat diwawancarai di sela-sela Kejuaraan Nasional Bulutangkis di GOR Kampus Universitas Negeri Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Karier Bergelimang Prestasi
Selama 23 tahun berkarier, Hendra Setiawan mencatatkan diri sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Beberapa pencapaiannya yang paling monumental meliputi:
- Emas Olimpiade 2008 bersama almarhum Markis Kido.
- Empat kali juara dunia, dua di antaranya bersama Mohammad Ahsan.
- Juara Piala Thomas 2020 bersama tim Indonesia.
Namun, satu gelar yang belum berhasil diraih Hendra adalah Piala Sudirman. Pencapaian terbaiknya di turnamen tersebut adalah menjadi runner-up pada 2007.
Pengaruh Besar bagi Generasi Muda
Keputusan Hendra untuk pensiun memicu reaksi emosional dari komunitas bulutangkis, termasuk dari pemain-pemain generasi muda yang mengidolakan dirinya. Salah satunya adalah Soh Wooi Yik, pemain ganda putra Malaysia yang menilai Hendra sebagai sosok yang tak tergantikan.
"Dia satu-satunya legenda di hatiku yang tak bisa didefinisikan dengan segala kesuksesannya," tulis Wooi Yik dalam unggahan di Instagram pribadinya. "Tapi, dia selamanya dihormati karena berdampak pada seluruh karier dan hidupku," tambahnya.
Perpisahan di Rumah Sendiri
Dengan memilih Indonesia Masters 2025 sebagai turnamen terakhir, Hendra ingin mengakhiri kariernya di tanah air, tempat ia memulai semuanya. Publik bulutangkis Indonesia dipastikan akan memberikan penghormatan besar kepada salah satu atlet terbaik yang pernah mengharumkan nama bangsa di panggung internasional.
Meski akan meninggalkan lapangan, kontribusi Hendra bagi dunia bulutangkis diperkirakan akan terus berlanjut, baik sebagai inspirasi maupun mentor bagi generasi berikutnya. "Perjalanan Hendra adalah kisah tentang dedikasi, disiplin, dan cinta pada olahraga," ujar pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.(red.k)
0 Komentar