Satpol PP Surabaya Tangkap Lima Mahasiswa Pelaku Vandalisme, Diminta Mengecat Ulang Tembok Kota

 


 Surabaya, radarhukum.net - Lima pemuda berstatus mahasiswa ditangkap Satpol PP Surabaya setelah melakukan aksi vandalisme di kawasan Jalan Raya Darmo pada Senin (2/12). Petugas mengamankan mereka dengan barang bukti berupa 20 botol cat semprot (pilox).

Para pelaku langsung digiring ke kantor Satpol PP Surabaya untuk pendataan dan pembinaan. Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat, Irna Pawanti, menjelaskan bahwa mereka diberi sanksi berupa pengecatan ulang di beberapa lokasi yang menjadi sasaran vandalisme.

“Kami memberikan sanksi mengecat ulang tembok-tembok yang mereka coret. Lokasi yang dipilih antara lain di Jalan Simpang Dukuh, Jalan Genteng Kali, dan area Jembatan Peneleh,” ujar Irna.

Efek Jera dan Surat Pernyataan

Selain sanksi pengecatan ulang, para mahasiswa tersebut diminta menulis surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Irna menilai aksi mereka sebenarnya menunjukkan kreativitas, tetapi dilakukan di tempat yang tidak sesuai sehingga merusak estetika kota.

“Sebenarnya mereka kreatif, namun tidak pada tempatnya. Hal ini justru mengotori keindahan Kota Surabaya,” tambah Irna.

Patroli dan Peran Masyarakat

Untuk mencegah aksi serupa, Satpol PP Surabaya meningkatkan patroli di kawasan rawan vandalisme. Irna juga menegaskan bahwa pelaku yang mengulangi perbuatannya akan dikenakan sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring).

Ia mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan melalui Command Center 112 atau aplikasi WargaKu. Laporan juga dapat langsung disampaikan kepada petugas Satpol PP di lingkungan masing-masing.

“Kami berharap masyarakat bisa melapor jika mengetahui adanya vandalisme. Informasi dari warga sangat membantu menjaga keindahan kota,” jelasnya.

Arahan untuk Orang Tua dan Dukungan bagi Bakat Muda

Irna juga mengajak para orang tua untuk lebih peduli dengan aktivitas anak-anak mereka, terutama yang memiliki minat menggambar. Ia menyarankan agar bakat tersebut diarahkan ke tempat yang tepat dengan bekerja sama dengan sekolah atau perangkat wilayah seperti RT/RW.

“Kami berharap orang tua dapat mengarahkan anak-anak mereka yang berbakat menggambar agar menyalurkan kreativitas di tempat yang sesuai,” pungkas Irna.

Aksi tegas dan dukungan terhadap bakat anak muda diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi vandalisme di Surabaya, sekaligus memupuk kreativitas secara positif.(red.k)

0 Komentar