Tingkat Pengangguran Menurun, Namun Tantangan Masih Ada

 


 Malang, radarhukum.net - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Malang mencapai 6,1 persen atau 28.353 jiwa pada Agustus 2024. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6,8 persen atau 31.286 jiwa.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menyebutkan bahwa penurunan ini merupakan hasil dari peningkatan penyerapan tenaga kerja, terutama di sektor jasa. Namun, ia juga mencatat tantangan utama masih berkaitan dengan pengangguran dari lulusan pendidikan tinggi.

Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi Dominan
Umar mengungkapkan bahwa lulusan perguruan tinggi, dari jenjang D-IV hingga S-3, mencatat angka pengangguran tertinggi, yakni 7,5 persen. Disusul lulusan SMK dengan 6,5 persen, dan lulusan D-I hingga D-III sebanyak 6,2 persen.

"Fenomena Gen-Z yang cenderung menolak pekerjaan di luar Kota Malang menjadi salah satu faktor penyumbang tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi," ujar Umar pada Sabtu (7/12/2024).

Di sisi lain, mayoritas pekerja di Kota Malang, sekitar 25,93 persen atau 113.240 jiwa, merupakan lulusan jenjang pendidikan tinggi, menunjukkan daya tarik Kota Malang bagi tenaga kerja dengan pendidikan lanjut.

Komposisi Penduduk Usia Kerja
Dari total 688.865 penduduk usia kerja di Kota Malang, 465.095 jiwa termasuk dalam angkatan kerja, dengan 436.742 di antaranya bekerja. Sektor jasa menyerap tenaga kerja terbesar, mencapai 76,4 persen. Sektor industri menyusul dengan 22 persen, sementara sektor pertanian hanya menyumbang satu persen.

"Dominasi sektor jasa menunjukkan bahwa Kota Malang lebih berkembang sebagai kota pelayanan dan perdagangan dibandingkan sebagai kota industri atau agraris," jelas Umar.

Harapan dan Tantangan ke Depan
Meski tren pengangguran menurun, tantangan tetap ada, terutama dalam menciptakan lapangan kerja bagi lulusan pendidikan tinggi. Pemerintah Kota Malang diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta untuk membuka lebih banyak peluang kerja berkualitas.

Penurunan TPT menjadi sinyal positif, namun diperlukan langkah-langkah strategis untuk menjaga momentum ini dan menjawab tantangan pasar kerja yang terus berkembang.(red.k)

0 Komentar