NGANJUK, radarhukum.online - Pasar darurat di Kelurahan Banaran, Kecamatan Kertosono dibongkar total kemarin. Tidak ada lagi kios yang berdiri. Semua pedagang yang berjualan di pasar darurat selama enam tahun, harus pindah ke lantai 1. Sesuai dengan surat edaran, kemarin, pedagang sudah harus berjualan di lantai 1 Pasar Kertosono. “Saya sudah mulai jualan di sini (lantai 1 Pasar Kertosono, Red) haru ini ” ujar Welas Ananingsih, 58, pedagang pakaian yang ditemui wartawan koran ini kemarin.
Sayang, di hari pertama jualan di lantai 1 Pasar Kertosono, pengunjung pasar masih sepi. Tidak seperti di pasar darurat sebelumnya. Welas pun mengaku pendapatan dari berjualan jauh dari yang diharapkan. “Masih sepi hari ini,” akunya.
Dia menduga, pengunjung pasar sepi karena masyarakat belum banyak yang mengetahui jika pedagang di pasar darurat telah pindah ke lantai 1 Pasar Kertosono. Mereka menganggap, pedagang masih belum pindah dari pasar darurat. Apalagi, sebagian besar pedagang memang belum berjualan kemarin. Mereka hanya mengemasi dan menyiapkan lapaknya untuk memajang dagangannya di lantai 1. “Teman-teman maunya jualan besok (hari ini, Red),” ujarnya.
Welas berharap, pengunjung pasar akan ramai. Sehingga, pendapatan pedagang tidak anjlok setelah pindah ke lantai 1 Pasar Kertosono. Apalagi, dia menggantungkan hidup dari pendapatan berjualan di pasar.
Terpisah, Kepala Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Nganjuk Haris Jatmiko mengtakan, kios di pasar darurat akan dibongkar semua. “Sudah hampir 100 persen pedagang pindah ke lantai 1 Pasar Kertosono. Ini berarti pedagang memenuhi komitmennya,” ujarnya
Haris mengatakan, pedagang harus menempati kios dan los sesuai dengan hasil undian beberapa waktu lalu. Harapan pemkab, dengan menempati lantai 1 Pasar Kertosono, pedagang dan pembeli bisa nyaman dan aman saat bertransaksi. Karena secara kondisi bangunan, Pasar Kertosono saat ini lebih bagus dibandingkan pasar darurat di Kelurahan Banaran.
0 Komentar