Berpotensi Sering Banjir, Pemkab Akan Siapkan Embung di Dekat Bandara

  


KEDIRI, radarhukum.online - Keberadaan megaproyek bandara dan stadion dikhawatirkan akan memperparah potensi banjir di wilayah barat sungai. Untuk mencegah hal tersebut, pemkab tengah mengkaji beberapa solusi. Di antaranya, dengan membangun embung.


Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan, pihaknya sudah memiliki beberapa alternatif solusi untuk mencegah bencana banjir akibat keberadaan dua megaproyek di barat sungai tersebut. “Kalau memang diperlukan adanya embung, akan kami pertimbangkan untuk membuat embung,” ujar Dhito usai melakukan ground breaking proyek stadion Rabu (1/6) lalu.


Untuk diketahui, banjir luapan merupakan bencana yang rutin terjadi setiap musim hujan. Tahun ini, bencana di Kecamatan Tarokan dan Grogol itu semakin parah. Karenanya, pemkab melakukan kajian lebih lanjut untuk menanggulanginya.


Berdasar analisa pemkab, menurut Dhito banjir luapan terjadi karena beberapa faktor. Yakni, curah hujan yang tinggi dan kondisi aliran sungai. Sesuai hasil pengecekan, ditemukan banyak penyempitan alias bottle neck di kawasan tersebut.


Kondisi itu membuat sungai tak mampu menampung debit air yang tinggi saat hujan deras. Karenanya, terjadi banjir luapan. Selain opsi membuat embung, menurut Dhito yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan normalisasi aliran sungai.


Khusus untuk opsi ini menurut Dhito tidak bisa dilakukan oleh Pemkab Kediri. Melainkan butuh kerja sama dengan daerah sekitar untuk mengatasi masalah secara kolektif. “Harus ada koordinasi antarwilayah. Dari Pemkab Kediri, Nganjuk, maupun Kota Kediri,” tutur bapak dua anak tersebut.


Selain mengantisipasi dampak megaproyek di barat sungai, Dhito juga menegaskan agar jajaran Pemkab Kediri turut membantu kelancaran pembangunan stadion. Bukan hanya dibebankan kepada beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait. “Bahkan, mulai dari desa, kecamatan, hingga OPD lainnya harus ikut mendukung proyek ini,” pintanya.


Selebihnya, bupati muda itu juga meminta agar setiap 2-3 minggu sekali dilakukan koordinasi dan rapat evaluasi. Hal itu penting untuk mengetahui progres dan kendala yang terjadi di lapangan.


Dengan demikian tahapan proyek akan bisa berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan. “Kita semua harus mendukung proyek ini. Proyek ini menjadi tanggung jawab bersama,” tegas Dhito.


Terpisah, M. Abdullah Umar, 32, berharap bahwa pembangunan stadion ini dapat memberikan manfaat bagi warga di barat sungai. Pria yang menjadi pelatih SSB SKB Grogol itu berharap keberadaan stadion semakin memberi gairah bagi insan sepak bola. Dengan begitu, bibit muda akan banyak yang bermunculan. “Kalau dari kami harapannya stadion ini mampu menjadi penyemangat agar persepakbolaan di Kediri semakin maju,” pungkas Umar.(read.team)

0 Komentar