Waspada! Kebakaran Sering Terjadi Akhir-Akhir Ini di Kota Kediri

  

KEDIRI, radarhukum.online - Musim kemarau ini ibarat jadi musim kobongan alias kebakaran. Di akhir Mei hingga Awal Juni ini telah beberapa kali terjadi amukan si jago merah. Meskipun tak ada korban jiwa namun kerugian materialnya relatif besar.


Kemarin ada dua tempat yang terbakar. Pertama, di rumah milik Yayak Nuryaqi, 38, warga Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto. Sedangkan yang kedua menimpa Jembatan Lama Kota Kediri.


Di Bujel, kebakaran yang menimpa rumahnya membuat panik Yayak. Ketika melihat api di loteng (lantai dua) rumahnya, dia masih baru bangun tidur.


“Waktu itu saya memang pas bangun. Habis itu dengar suara kratak kratak. Saya lihat kok ada api,” ceritanya.


Dia langsung berusaha memadamkan api. Mencari selang di lantai satu. Namun tak ketemu. Membuatnya terpaksa ganti mengambil gayung yang dia isi dengan air.


Ketika sampai lantai dua, ternyata api sudah membesar. Siraman air yang dia bawa tak berpengaruh apa-apa. Sontak dia mencari bantuan dengan meminta tolong tetangga.


“Listrik juga langsung saya matikan,” ucap Yayak sambil mengatakan setelah itu langsung menelepon petugas pemadam kebakaran (damkar).


Empat mobil damkar segera datang. Tiga dari Kota Kediri dan satu dari Kabupaten Kediri. Api pun bisa dipadamkan satu setengah  jam kemudian.


Saat kebakaran terjadi, sekitar pukul 09.30, yang di rumah hanya Yayak dan adiknya. Namun, sang adik berada di lantai satu. Sementara anggota keluarga lain, termasuk Budiono, ayah Yayak, tengah bekerja. Setelah dikabari sang ayah segera pulang.


“Tadi masih kerja, jadi tadi saya tunda semua,” terang Budiono.


Akibat kebakaran itu, Budiono kehilangan surat-surat berharga. Termasuk sertifikat rumah dan buku pemilik pemilik kendaraan bermotor (BPKB). Bahkan, ada tumpukan uang baru yang juga ludes.


“Duit baru kan banyak sekali. Ada yang seribuan, lima ribuan, itu banyak sekali,” bebernya sambil menyebut jumlah Rp 10 jutaan yang terbakar.


Masih ada lagi, koleksi uang lama milik Yayak juga hangus. “Saya juga koleksi uang lama. Dan itu kondisinya baru Mbak,” ucap Yayak memelas.


Ditambah peralatan lain yang ikut terbakar, seperti laptop sebanyak 15 unit, total kerugian mencapai Rp 100 juta lebih.


“Peralatan bikin konten Youtube juga habis,” ucap lelaki yang selain content creator juga membuka layanan servis laptop ini.


Terpisah, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Kediri Fanni Eryanto mengungkapkan pihaknya masih menggali lebih dalam terkait dengan penyebab kebakaran. “Kemungkinan, kesimpulan awal korsleting listrik,” terangnya.


Kebakaran yang lain, meskipun kecil, menimpa Jembatan lama Kota Kediri. Jembatan yang konstruksinya didominasi kayu itupun ditutup untuk sementara waktu.


Fanny menyebut titik api muncul Jumat malam (2/6) pukul 22.00. Diduga api berasal dari puntung rokok yang dibuang dan mengenai material kayu di sisi jembatan. Enam unit papan kayu di sisi selatan tersulut api. Pun dengan balok penyangga di bawahnya.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri Endang Kartika Sari melalui Kabid Bina Marga I Made Dwi Permana mengatakan, pihaknya mengambil langkah cepat dengan menutup akses Jembatan Lama. Sebab, adanya balok penyangga yanh ikut terbakar, dikhawatirkan bisa membahayakan masyarakat yanh melintas.


“Penutupan jembatan juga karena laporan adanya indikasi warga yang cangkruk di situ dan membuang puntung rokok di sana,” kata Made.


Dikatakan Made, penutupan Jembatan Lama juga berlaku bagi pejalan kaki. Lalu, kapan akses jembatan akan dibuka kembali? Made mengatakan jembatan akan dibuka segera setelah selesai dilakukan penggantian material kayu yang terbakar.(red.team)

0 Komentar