Pemprov Sebut Tingkat Pengangguran DKI Turun 0,43% dari Tahun 2022

  

Jakarta, radarhukum.online - Tingkat pengangguran di wilayah DKI Jakarta disebut mulai mengalami penurunan setelah melonjak akibat pandemi COVID-19. Hal ni disampaikan pada saat rapat kerja Komisi B DPRD DKI.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati menjelaskan tingkat pengangguran di Ibu Kota meningkat drastis pada 2020 dan 2021. Namun tingkat pengangguran yang dicatatkan pada Februari 2022 sedikit mengalami penurunan.


"Begitu pada saat COVID-19, memang meningkatnya sangat drastis, sampai waktu itu di posisi ke-10. Tapi alhamdulillah, pada periode Februari 2022 dan Februari 2023, year on year itu mengalami penurunan dari awalnya 8 persen menjadi 7,57 persen," ujar Sri Haryati dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7/2023).


Ia mengatakan terjadi penurunan tingkat pengangguran di DKI Jakarta sebesar 0,43 persen. Angka itu diperkirakan setara dengan 14 ribu orang.


"Turun sebesar 0,43 persen. Artinya, dengan data yang sebelumnya ada 14 ribu orang yang sebelumnya sudah tidak menganggur lagi," ungkap Sri Haryati.


Sri Haryati menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus berupaya menekan tingkat pengangguran. Salah satunya dengan menyediakan pusat pelatihan kerja daerah di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) DKI Jakarta.


"Beberapa upaya yang kita lakukan salah satunya di Disnaker dengan pusat pelatihan kerja daerah. Kita juga terus berupaya untuk bisa mengeluarkan link and match, itu juga yang salah satu yang dilakukan," ucapnya.


"Sudah kerja sama juga dengan beberapa negara, salah satunya dengan Jepang. Jadi yang lulus dari pusat pelatihan kerja daerah kemudian bisa magang di Jepang dan kita juga coba sinergikan dengan pengusaha-pengusaha," imbuhnya.


Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Hari Nugroho menambahkan, angkatan kerja di DKI Jakarta mengalami kenaikan sejak dua tahun lalu. Lalu tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan sebanyak 0,34 persen.


"Kemudian angkatan bekerja mengalami kenaikan dari 5.177314 juta orang di 2021. Di 2022, naik ke 5.252.039 orang. Artinya angkatan kerja naik 75.082 orang," tutur Hari.


"Lalu 2022 tingkat pengangguran terbuka bulan Februari 20,8 persen, kemudian tahun 2023 turun menjadi 7,75 persen. Artinya turun 0,34 persen. Kemudian untuk tingkat kesempatan kerja juga mengalami kenaikan dari 92 persen 2023, naik jadi 92,43 persen," pungkasnya.

0 Komentar